Sebuah Kisah Selama 54 Hari, yaitu KKN

"Alkisah dimana ketika mahasiswa lain sedang asik berlibur, dimulai tanggal 4 Juli 2011, diutuslah 29 Mahasiswa sebuah universitas negeri ternama di Jogjakarta yang terdiri dari mahasiswa-mahasiswi  dari fakultas yang berbeda untuk melaksanakan tugas mulia dari rektor melalui LPPM yaitu mengais nilai kuliah dan membagi ilmu-ilmu serta membantu pembangunan desa disebuah desa yang berada di Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Provinsi Jogjakarta, yaitu Desa Karang Tengah"

Yak! tanggal 4 Juli 2011 kemarin adalah hari pertama saya menjalani KKN di sebuah Desa yang terdapat di Imogiri, Bantul. Sebelumnya saya ingin KKN ke Bali, tapi hal itu saya cancel karena bentrok dengan kuliah saya di fakultas Tehnik. Tema KKN saya di Imogiri ini adalah "Pengembangan Industri Kerajinan Batik Giri Asri dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Karang Tengah, Imogiri, Bantul". Sebuah tema yang menarik menurut saya. Program utama KKN ini adalah membantu pemasaran batik giri asri, yaitu batik dengan pewarna alami. Batiknya bagus-bagus lhooo.

       Pondokan Tercinta
KKN yang terdiri dari 29 Mahasiswa ini kemudian dipecah lagi menjadi 3 Sub-Unit (kemudian disingkat SU), yaitu

- SU-1 di Dusun Karang Rejek (9 Mahasiswa),
- SU-2 di Dusun Mojolegi (10 Mahasiswa), dan
- SU-3 di Dusun Numpukan (10 Mahasiswa).
*kalo salah kasih tau saya yak. :D

SU-3 merupakan sub-unit saya yang bermarkas di Desa Karang Tengah yang konon katanya merupakan "KOTA" di Desa tersebut. Tinggal disebuah rumah dengan 2 kamar tidur, 1 ruang tamu, dapur dan gudang, serta kamar mandi yang terdapat dipekarangan belakang.

Di pondokan mungil tersebutlah kami ber-10 tinggal selama 54 hari. Pondokan yang mampu menampung 10 Mahasiswa yang memiliki karakter berbeda-beda. 10 Mahasiswa ini terbagi dalam 2 kategori jenis kelamin, yaitu 5 cowo' dan 5 cewe'. heheee..

 
penghuni pondakan SU-3

Hal pertama yang terpikirkan oleh saya sebelum gabung dengan tim KKN ini adalah "Gak bentrok apa yak? wong aku gk tau karakter temen-temen KKN ini?" jawabannya adalah "Alhamdulillah, nggak!" Alhamdulillah teman-teman pondokan SU-3 ini asik-asik semua. Lebih tepatny gak waras kabeh. ngehehehee..

Well, let me introduce the SU-3's occupants! :D
Dimulai dari yang paling belakang.
1. Aditya HO
Anak jurusan tehnik Mesin UGM, badannya paling gede sendiri, orangnya baik, kocak, bijaksana, perhatian banget sama teman-teman sepondokan, memiliki jiwa pemimpin dan memiliki rasa tanggung jawab yang perlu dipertanggung jawabkan #eh? nggak dink.. Punya kelemahan, yaitu rada' pikun. Akibat kepikunannya itu, dia dipanggil 'Ginko' oleh teman-teman sepondokan. Ginko diambil dari nama tumbuhan Ginko Biloba yang berfungsi untuk mempertajam daya ingat. hehehee

Yang kedua dimulai dari pojok kiri terus ke kanan.
2. Galih Tantra A
Teman seperguran adit. Sama-sama dari tehnik Mesin UGM. Memiliki impian untuk menjadi CEO dimaskapai plat merah Indonesia. Suka banget sama yang namany Mobil dan pesawat. Anaknya pendiam, baik, diam-diam memiliki bakat ngelawak yang terpendam, tukang nyuruh tapi gak bisa ngasih solusi, dia merupakan korban sindiran saya yang paling sering saya sindir akibat salah satu sifatnya itu. Teman satu ini yang akrab dipanggil 'Gel' ini merupakan sasaran empuk untuk dikerjain.

3. Wida
Akrab dipanggil 'Mas Wida' oleh teman-teman sepondokan. Kuliah di Fakultas Teknologi Industri Pertanian. Orangnya gak macem-macem. Orangnya kurus, kecil, easygoing, gampang dimintai bantuan, pekerja keras itulah yang bisa gambarkan dari seorang Wida ini. Kata-kata andalannya adalah "Sip!", "Oke!". :D

4. Pardika Dewi Retno Setapan
"Saya, diberi nama Pardika Dewi Retno Setapan. Saya lebih suka menyingkatnya dengan Dyka Dewiretno" begitulah tulisan yang terdapat di Profil Blognya.
Seorang anak Cewe' yang benar-benar menjalani tugasnya sebagai PR. Kuliah di Jurusan Komunikasi Fisipol UGM. Bakatnya dalam dunia ke-PR-an sudah tidak diragukan lagi. *jempol utk koe sri! :D. 'Sri', 'Dika' merupakan panggilannya, anaknya kocak, baik, tukang molor, rada' sedenk dan memiliki jiwa karir yang kuat.

5. Lukita
"Inyonge ngapak!" Jago bener bahasa ngapak! Mahasiswi Fakultas Kedokteran Gigi UGM ini panggilannya di pondokan adalah 'Jambrong', namun saya lebih suka memanggilnya dengan 'mams' karena dia sangat keibuan. eits! jangan salah! walopun penampilan dia sangat muslimah seperti tampilan Wanita Muslim Masa Kini, dia suka sama lagu beraliran hard rock metal! Suara cemprengnya yang khas kadang suka ngangenin! Asik diajak ngobrol tapi bawelny gak nguatin.. :p

5. Rani
Mahasiswi Fakultas Ekonomika dan Bisnis ini mengambil program "International Undergraduate Program" (IUP). Walaupun angkatan tua, tapi dia seumuran dengan saya. :D
Nice, Humble, kind, smart, cheeful, and multilanguage! Dia bisa ngomong pake bahasa Inggris, Jerman, Mandarin, Jawa, Sunda, dan Banjar! si 'Mbak rani' atau 'suli' ini suka banget ntraktirin es krim. :D. Dan, kalau obat warasnya lagi habis alias penyakit gilanya kambuh, gak nguatin deh gilanya. :D

6. Sari
Sama-sama dari jurusan Komunikasi Fisipol UGM, teman seperguruan Dika. Merupakan ketua Pameran Batik Giri Asri Festival. Fobia banget sama ayam. Jangan sesekali mendekatkan ayam ke dia, karena, niscaya anak yang akrab dipanggil 'Ijem' ini akan memberikan kalian Adzab yang periiih! Suka banget sama buah yang bernama PISANG. Kasih kado pisang aja dia udah seneng banget. hahahaha.. :D. Jago nyanyi juga lhoo! Suaranya bagus! *boleh lho jem ikut audisi Indonesia Idol. :p

7. Mita
a.k.a Mitun, paling bungsu diantar kami ber-10. Lahir di Padang tahun 1991. Teman seperguruan Dika dan Ijem juga. Anak baik banget dan periang, putih dan cantik. *menurut pengakuan teman 1 pondokan saya. Kalau lagi misah-misuh, nama hewan pun dia sebut. Agak teledor, jadi sering saya ingatin juga. hehehe..

8. Rudi
'Cong' panggilan akrabnya. Teman seperguruan Dika, Mita, dan Ijem juga. Seorang anak cowok yang kemayu, pemales, rada' peres, rame, konyol, rajin bersihin pondokan dan tukang nyindir juga. hahaha.. :D Suarany yang cempreng sanggup membangunkan penguni 1 pondokan. :D

KKN yang hebring dan menyenangkan ini gak bakalan saya lupakan. Selain bermasyarkat, kami juga memiliki "Me time" atau lebih tepatnya "SubUnit Time" supaya tidak bosan selama menjalani kegiatan KKN ini. Banyak hal yang kami lakukan bersama. Jalan bareng-bareng, nonton bareng, dan wisata kuliner bareng.
54 hari bukanlah waktu yang singkat, tidak terasa 54 hari itu telah berlalu dan pada tanggal 23 Agustus 2011 malam merupakan malam terakhir kami berada di Numpukan. Tugas suci nan-mulia telah usai kami jalankan. Seraya berkemas-kemas memasukan barang ke mobil, ada perasaan Sedih dan Senang. Senang karena KKN telah usai, Sedih karena harus berpisah dengan teman-teman yang sudah saya anggap sebagai keluarga sendiri, keluarga baru lebih tepatnya, dan Sedih juga meninggalkan rumah mungil berlampu hijau itu dimana tempat kami ber-10 tinggal. Sebuah rumah yang menjadi saksi bisu suka-duka kami selama kami KKN di Numpukan. Berat rasanya meninggalkan rumah mungil itu, karena disanalah kenangan bersama teman-teman KKN SU-3 terbentuk.

Numpukan, terima kasih telah menerima kami dengan tangan terbuka. Walaupun banyak kejadian "AJAIB" yang kami alami selama KKN disana, namun kejadia "AJAIB" tersebut tidak akan kami lupakan karena kami tidak akan mengalami kejadian "AJAIB" itu lagi.

Terima Kasih Numpukan,
Terima Kasih teman-teman KKN Unit 68 SubUnit 3,
Terima Kasih KKN-PPM UGM karena telah menemukan saya dengan teman-teman yang sangat luar biasa. :)

Komentar

  1. Instruksiiii! Saya bawel kah? Mpaaal, lupa? Saya kan pendiam *sambil jambakin rambut mpal*

    BalasHapus
  2. Instruksi atau insterupsi mams? hahaha...
    :p

    BalasHapus
  3. nah, saya menginstruksikan kepadamu ,,
    bahwasanya saya itu pendiam. *sambil garuk2 kepala* *salah, malu*

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bayar-Bayar Pakai Google Pay di Indonesia!

"Pikiran Adalah Kunci" Kata Mbak Meuthia. Z Rizki

Tidak Bisa Memaksa